
Lakon Indonesia Tampilkan Koleksi ‘Urub’ di JF3 2025
Jakarta. Jawaposnews.id – Lakon Indonesia menampilkan koleksinya yang bertajuk ‘Urub’ di Jakarta Fashion Festival 2025 sebagai sebuah penghormatan mendalam terhadap alam, kearifan lokal, dan dedikasi para pengrajin Nusantara.
“Founder Lakon Indonesia, Thresia Mareta mengatakan,Kata Urub sendiri, kalau dalam pepatah Jawa ‘Urip iku Urub’. Hidup itu terang. Tapi sebenarnya kalau kita ngasih terang itu kita juga bisa mendapatkan kebahagiaan. Jadi bukan hanya dari dapat, tapi dari memberi. Kalau dari koleksinya yang pasti kami mengangkat karya tangannya,” Ungkap Theresia yang berhasil ditemui awak media di lokasi acara.
Urub, setiap desain memancarkan rona kehangatan dan penuh empati. Melalui tangan pengrajin, ekosistem budaya kain tradisional Indonesia kembali digemakan dalam setiap karya Lakon Indonesia.
Apalagi kalau yang muda-muda saya selalu bilang waktu muda tenaga kita tuh banyak, itu saatnya kita berjuang. Saya sangat mengharapkan generasi muda yang akan datang itu bisa jadi lebih kuat daripada yang sekarang. Saya mengerti sekali mereka sangat sensitif terhadap isu-isu yang ada. (Saya) ingin mengajak supaya kita bisa lebih kritis dan berpikirnya gimana kita bisa memberikan solusi,” jelas Theresia
Presentasi koleksi semakin istimewa berkat hadirnya karya desainer muda asal Prancis Victor Clavelly. Di koleksi Les Fragments, Victor Clavelly mengkreasikan karyanya menggunakan teknologi 3D printing.
Koleksi ini tentang sebuah panggung di dunia yang saya bangun dan setiap koleksinya merupakan fragmen baru dari dunia tersebut. Saya sedang mencoba membangunnya, sudah sekitar empat tahun saya telah mengembangkan cerita ini dan mungkin di masa mendatang. Ini akan menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar mode,” ujar Victor.
“Penciptaan 3D yang sangat interesting, pemikiran futuristik, membuka mata kita untuk possibilities yang ada di dunia fashion untuk bisa mempertimbangkan possibilities di masa depan,” ungkap Chairman JF3, Soegianto Nagaria.
Lakon Indonesia didirikan pada 2018, Lakon Indonesia telah menjadi ekosistem yang menghidupi ribuan pengrajin, merangkai narasi Indonesia melalui setiap helai kain, dan membawa warisan Nusantara ke panggung dunia.