ANGKAT TEMA FASHION ART, JAKARTA FASHION TREND 2022
GANDENG INSTITUT KESENIAN JAKARTA BERKOLABORASI


JP.News.id  – Institut Kesenian Jakarta (IKJ) turut serta berpartisipasi dalam kegiatan Jakarta Fahion
Trend 2022 yang dilaksanakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta. IKJ
sebagai institusi pendidikan yang bergerak di bidang seni, selaras dengan tema yang
diangkat oleh Jakarta Fashion Trend 2022 yaitu “Fashion Art” menjadi alasan IFC Jakarta
menggandeng IKJ berkolaborasi dalam Jakarta Fashion Trend 2022.
Perhelatan Jakarta Fashion Trend 2022 akan digelar pada, Rabu (9/02) secara luring-
terbatas di Soehanna hall, Jakarta dan dapat disaksikan secara terbuka melalui siaran
langsung pada kanal Youtube @JAKARTAFASHIONTREND.
Pada kesempatan tersebut IFC Jakarta menggandeng IKJ dalam beberapa bentuk
kolaborasi diantaranya, dengan melibatkan mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain
Produk Mode dan busana Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) IKJ yang akan berpartner
dan berkolaborasi dengan Fashion Desaigner member IFC Jakarta membuat koleksi
busana yang akan ditampilkan dalam fashion show di Jakarta Fahion Trend 2022.
Kolaborasi lainnya yaitu melibatkan mahasiswa Prodi lain di FSRD IKJ, dengan mengajak
mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) FSRD IKJ terlibat dalam memproduksi
multimedia background, untuk mendukung penampilan saat fashion show di Jakarta
Fahion Trend 2022 berlangsung, sehingga fashion show terlihat lebih istimewa dengan
diiringi tampilan multimedia.
Selain Fakultas Seni Rupa dan Desain, Fakultas lain juga turut serta berkolaborasi dalam
Jakarta Fashion Trend 2022 yaitu Fakultas Seni Pertunjukan IKJ yang melibatkan
mahasiswa Prodi Seni Tari untuk tampil pada saat opening dan closing fashion show.
Anindyo Widito selaku Dekan FSRD IKJ sangat mendukung dan menyambut baik kerja
sama yang ditawarkan oleh IFC Jakarta. “Kegiatan ini sangat mendukung dan sesuai
dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh
Kemendikbud RI, dimana mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan untuk
mengembangkan potensinya. Mahasiswa diberi kesempatan bekerja dan tampil bersama
para professional, hal ini merupakan bagian dari implementasi model pembelajaran
work-based learning kemitraan dengan industri dan asosiasi profesi. Pengalaman
mahasiswa bekerjasama dengan para professional dan asosiasi profesi, merupakan
pemantapan hasil belajar, membentuk sikap profesionalitas, pengenalan lingkungan
kerja, serta peningkatan kemampuan dan keterampilan sesuai dengan bidangnya”, ujar anindyo.

(Alf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *