![](https://www.jawaposnews.id/wp-content/uploads/2024/07/2024-07-04-15-43-11.png)
Canada 157th Anniversary; Menteri AHY Sampaikan Perjalanan Bilateral Indonesia-Canada
Jawaposnews.id – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono atau lebih di kenal dengan sebutkan AHY menjadi Tamu Istimewa pada Peringatan Canada 157th Anniversary, Rabu (03/07/2024) di Hotel Fairmont, Jakarta.
Dalam sambutannya Hari Nasional Canada yang diperingati setiap 1 Juli ini, Menteri AHY menyampaikan bahwa selama 70 tahun terakhir, Indonesia dan Canada telah menjalani hubungin bilateral yang kuat. Dibangun atas dasar saling menghormati, nilai-nilai bersama, dan kesamaan aspirasi antar kedua negara.
“Indonesia-Canada telah bekerja sama dengan baik di berbagai bidang, hubungan diplomatik kita juga telah berkembang pesat dan signifikan, utamanya berkontribusi terhadap perdamaian dan pembangunan global, seperti sektor perdagangan, kebudayaan, dan hubungan antar masyarakat ,” jelas Menteri ATR/Kepala BPN.
Menteri AHY juga dengan bangga mengatakan, hubungan pribadi antara kedua Pemimpin Indonesia-Canada juga sangat baik dan membawa dampak positif bagi hubungan bilateral kedua belah pihak. “Masing-masing dari mereka sering ditemui di berbagai kesempatan, seperti di KTT G20 dan ASEAN, untuk membahas upaya perluasan dan memperkuat jalinan kemitraan kita yang semakin erat,” ujarnya.
Harapannya kemitraan Indonesia-Canada terus berjalan. “Bersama-sama, kita dapat menghadapi tantangan, meraih peluang, dan dapat membangun dunia yang lebih damai, sejahtera, berkelanjutan, dan inklusif untuk semua. Happy Canada Day!” pungkas Menteri AHY.
Jess Dutton selalu Duta Besar Canada Untuk Indonesia dalam kesempatan ini menyebut, tak hanya soal hubungan bilateral Indonesia-Canada, namun Indonesia-Canada itu sendiri mempunyai banyak kesamaan. “Masing-masing dari kita memiliki nilai-nilai demokratis yang kuat, sumber daya alam, serta keberagaman. canada yang multikultural ini menjadi sangat kuat. Sama halnya dengan Indonesia yang menjadi kuat karena prinsip Bhineka Tunggal Ika,” terangnya.
“Kerja sama ini mulai dari perjanjian ekonomi, bersama-sama dalam mengatasi perubahan iklim, kesetaraan gender, bahkan berkolaborasi dengan institusi lainnya,” tutup Jess Dutton. (Alfian)