Jawaposnews.id – Ikatan Agensi Jasa Bahasa menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke – I atau yang pertama kalinya pada tanggal 24 – 25 Januari 2025 di Kota Denpasar, Provinsi Bali. Rakernas tersebut diadakan di Auditorium Kantor Agensi Bali Interpreting yang merupakan salah satu anggota IKASA yang berlokasi di Renon, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali.
Dalam sambutan pembukaan Rakernas yang mengusung tema Fiat Progressus, atau berarti let there be progress, Ketua Umum IKASA Sony Novian mengatakan bahwa Rakernas IKASA 2025 menegaskan komitmen IKASA untuk mendorong kemajuan industri jasa bahasa di Indonesia.
Beberapa keputusan strategis yang disepakati mencakup pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) berstandar nasional, penyelenggaraan kompetisi penerjemahan dan penjurubahasaan, serta peningkatan program edukasi melalui webinar dan sertifikasi.
‘Kami juga menyesuaikan skema keanggotaan untuk mendukung keberlanjutan organisasi’.
‘Dengan langkah-langkah ini, IKASA berharap dapat menciptakan ekosistem yang lebih profesional, inklusif, dan berdaya saing tinggi bagi para pelaku industri bahasa’.
Pada hari pertama Rakernas yaitu pada tanggal 24 Januari 2025, di gelar ‘Diskusi Publik: Sertifikasi Juru Bahasa Berstandar Nasional’ sebagai bagaian dari rangkaian acara Rakernas.
Diskusi tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Gemma Irryandi yang merupakan Asesor Kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Aulia Addinillah Arum yang merupakan Praktisi sekaligus Peneliti Studi Penerjemahan dan Interpretasi dari Universitas Gadjah Mada.
Diskusi yang dilakukan secara luring dan daring tersebut tersebut diikuti oleh 15 peserta secara luring dan 65 peserta secara daring.
Diskusi tersebut membahas tentang pentingnya sertifikasi professional bahasa yang berstandar nasional. Dalam pemaparannya, Gemma Irryandi menyampaikan pentingnya sertifikasi kompetensi bagi profesional bahasa melalui skema yang diakui BNSP.
Menurut Gemma, ‘sertifikasi ini memastikan tenaga kerja memiliki standar keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, meningkatkan daya saing, serta membuka peluang lebih luas bagi profesional bahasa untuk diakui secara nasional dan internasional’.
‘Dengan adanya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), asesmen kompetensi akan dilakukan secara sistematis sesuai standar SKKNI, mendukung profesionalisme di sektor ini’.
Dalam presentasinya, Aulia Addinillah Arum mengemukakan perlunya mendorong standarisasi profesi juru bahasa lisan melalui pembentukan LSP yang mengikuti Standar.
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan regulasi BNSP. Sertifikasi ini bertujuan untuk memberikan pengakuan resmi terhadap kompetensi juru bahasa lisan, menyetarakan profesinya dengan bidang lain yang telah terstandarisasi, serta memastikan tenaga kerja yang siap industri.
Menurut Aulia, ‘dengan skema sertifikasi yang mencakup juru bahasa lisan konferensi dan kemasyarakatan, program ini akan meningkatkan kualitas, profesionalisme, dan daya saing juru bahasa lisan di tingkat nasional maupun internasional’.
Pada hari kedua Rakernas 25 Januari 2025 Rakernas menggelar rapat internal penyusunan program kerja IKASA kedepan.
Di sela kegiatan Rakernas, sebagai kegiatan kunjungan ke Provinsi Bali, IKASA juga menggelar audiensi dengan HPI (Himpunan Penerjemah Indonesia) Komda Bali mendiskusikan tantangan dan peluang yang dihadapi pelaku industri bahasa di wilayah Bali dan sekitarnya, dalam diskusi juga disepakati komitmen bekerja-sama untuk memajukan industri bahasa di wilayah Bali dan sekitarnya.
Rakernas IKASA Ke-I 2025 menetapkan hal-hal sebagai berikut :
1. IKASA akan membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang mengikuti standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang berlaku;
2. IKASA akan membuka peluang seluas-luasnya bagi profesional bahasa untuk menjadi asesor sertifikasi di bawah LSP BNSP yang akan dibentuk;
3. IKASA akan berfokus pada peningkatan kegiatan pelatihan, webinar, dan sosialisasi IKASA di industri bahasa, dengan penguatan kolaborasi dengan institusi terkait guna memperluas jangkauan program edukasi;
4. IKASA akan meningkatkan jumlah webinar/seminar yang berfokus pada pengetahuan teknis dan profesionalisme di industri bahasa;
5 IKASA akan melanjutkan proyek penerbitan buku yang berisi kumpulan tulisan dari pemilik agensi bahasa anggota IKASA. Buku ini bertujuan untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan best practice dalam industri jasa bahasa;
6. IKASA akan melakukan penyesuaian skema keanggotaan dan iuran yang mekanisme administrasinya akan diumumkan dalam waktu dekat.
Menurut Dimas Rangga W, Ketua bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) Rakernas IKASA 2025 dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat struktur organisasi dan meningkatkan nilai tambah bagi anggota.
Dengan penyesuaian skema keanggotaan serta fokus pada edukasi industri melalui webinar dan sertifikasi, kami berkomitmen untuk memberikan manfaat yang lebih nyata bagi para profesional bahasa. IKASA ingin memastikan bahwa setiap anggota tidak hanya terhubung dalam komunitas yang solid, tetapi juga memiliki akses ke peluang pengembangan kompetensi yang sesuai dengan standar industri dan kebutuhan pasar’.
Rakernas IKASA 2025 ditutup dengan komitmen bersama untuk menjalankan setiap keputusan yang telah disepakati demi penguatan ekosistem industri bahasa di Indonesia.
